Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blog Design :
Silahkan Download

Powered by Blogger

BISNIS PULSA dengan banyak keuntungan. 100% Dijamin UNTUNG. klik DISINI" ...!!

[ Jum'at, 27 Februari 2009 ]
SIDOARJO - Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan tol Km 19,800 arah Porong, Sidoarjo, kemarin (26/2). Bus Restu jurusan Surabaya-Blitar terguling saat mencoba menyalip truk trailer dari bahu jalan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Menurut Kasatlantas Polres Sidoarjo AKP Iwan Saktiadi, kecelakaan terjadi pukul 16.15. Saat itu, Bus Restu bernopol W 6381 FU melaju ke arah Porong. Kecepatannya sekitar 60 km/jam. ''Bus saat itu berpenumpang penuh,'' katanya. Jumlah penumpang diperkirakan 50 orang. Sebab, bus baru keluar dari Teminal Purabaya dan langsung masuk jalan tol. 

Sesampai di Km 19,700, Denny Cahyo, pengemudi bus asal Desa Ngebruk, Kecamatan Sumber Pucung, Malang, mencoba menyalip truk trailer di depannya. Tapi, dia ingin menyalip dari arah kiri alias bahu jalan. ''Karena bahu jalan kosong, dia berani melakukan itu,'' jelasnya. 

Saat separo badan bus sudah menyalip bagian belakang truk, tiba-tiba truk tersebut oleng ke kiri. Denny terkejut dan langsung membanting setir ke kiri. Entakan yang tiba-tiba membuat bus kehilangan keseimbangan. ''Akibatnya, bus langsung terguling ke luar badan jalan,'' ungkap Iwan. 

Penumpang dalam bus pun panik. Mereka berebut keluar secepatnya. Ada yang lewat pintu, ada juga yang lewat kaca depan yang telah hancur berantakan. Sebagian lagi memecah kaca samping bus. 

Para penumpang yang berhasil keluar langsung mencegat bus lain yang melintas di tol tersebut. Beberapa pengendara yang menyaksikan kecelakaan tersebut ikut menolong. Mereka mengantarkan penumpang yang luka-luka ke rumah sakit, termasuk Denny yang terluka di bagian pelipis mata. 

Kecelakaan tersebut membuat lalu lintas di jalan tol arah Porong sedikit merambat. Petugas Satlantas Polres Sidoarjo dan PJR Surabaya tiba di lokasi beberapa saat setelah kejadian. 

Pukul 16.40, truk derek tiba di lokasi kecelakaan. Tanpa kesulitan, bus yang terguling itu langsung dievakuasi. Pukul 16.50, bus berhasil dibawa ke tepi jalan. Kondisinya ringsek, kaca depan pecah, dan bodi pesok-pesok.

Kanitlaka Satlantas Polres Sidoarjo Iptu Mujiatin mengaku sedang mengembangkan pemeriksaan. Tadi malam, Denny Cahyo akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Dia dianggap lalai karena menyalip truk dari sebelah kiri. ''Tapi, sidangnya nanti hanya mengarah pada ganti rugi material. Sebab, tidak ada korban yang meninggal,'' ucapnya. (riq/nuq/oni)
JUMAT, 27 FEBRUARI 2009 | 05:52 WIB
Prakiraan Gelombang Laut Maksimum di Wilayah Indonesia

JAKARTA, JUMAT - Tinggi gelombang laut antara 2 hingga 4 meter (M) berpotensi terjadi perairan Indonesia, Jumat (27/2).

Gelombang antara 2 hingga 3 M berpotensi terjadi di perairan barat Mentawai, perairan Enggano, perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan NTT, Laut Jawa bagian timur, Laut Sulawesi, perairan Sangihe Talaud, Laut Halmahera, serta perairan utara Papua. Tinggi gelombang laut itu dinyatakan berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

Tinggi gelombang antara 3 hingga 4 M yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT serta feri berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Pasifik utara Halmahera.

Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Banda bagian selatan, perairan utara Halmahera dan Papua, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, Samudera Hindia selatan NTT, serta Laut Timor. Terbentuknya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang serta menambah tinggi gelombang.

JUMAT, 27 FEBRUARI 2009 | 04:43 WIB
Pesawat penumpang yang dioperasikan oleh Turkish Airlines jatuh saat akan mendarat di Bandar Udara Schiphol di Amsterdam, Belanda, Rabu (25/2). Badan pesawat terbelah menjadi tiga bagian di sebuah lapangan di dekat bandara.
 

AMSTERDAM, KAMIS - Para penyelidik terus bekerja untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Turkish Airlines saat akan mendarat di Bandar Udara Schiphol, Belanda. Ahli penerbangan menyebut perihal terjadinya ”keajaiban” karena tidak banyak korban tewas meskipun badan pesawat terpotong menjadi tiga bagian.

Pemimpin Otoritas Keselamatan Belanda Pieter van Vollenhoven mengatakan, kemungkinan pesawat naas itu kehilangan kecepatan sebelum jatuh. ”Oleh karena kurangnya kecepatan, pesawat bisa jatuh dari langit,” katanya, Kamis (26/2).

Pesawat Turkish Airlines bernomor penerbangan TK 1951 itu jatuh di lapangan sekitar 500 meter dari landasan. Sebanyak 9 orang tewas, di antaranya dua pilot dan seorang pilot magang. Lebih dari 80 orang luka-luka. Pesawat yang mengangkut 127 penumpang dan 7 awak pesawat itu berangkat dari Istanbul, Turki, dengan tujuan Belanda.

Perekam data penerbangan dan rekaman suara telah ditemukan dan dikirim ke Paris, Perancis. Analisis data itu akan memakan waktu beberapa hari.

Juru Bicara Dewan Keselamatan Belanda Fred Sanders mengatakan, para penyelidik akan mengeksplorasi berbagai kemungkinan penyebab kecelakaan, mulai dari faktor cuaca, kekurangan bahan bakar, kesalahan navigasi, kelelahan pilot, hingga gangguan burung.

”Ini benar-benar hancur. Bahwa begitu banyak orang bisa berjalan keluar (dari pesawat) benar-benar mengagumkan. Beberapa orang menyebutnya keajaiban,” kata Sanders.

Salah satu faktor kecilnya jumlah korban adalah tidak adanya api dalam kecelakaan itu. ”Mungkin ada hubungannya dengan fakta bahwa pesawat jatuh di tanah berlumpur, bukan jalan beton atau jalur landasan yang akan meningkatkan peluang kebakaran,” ujar Sanders.

Pesawat itu tampaknya jatuh pada sudut lurus. Hal itu, menurut Sanders, mengindikasikan bahwa pesawat kehilangan momentum maju dan tak ada fungsi motor.

Ketika pendaratan, cuaca dilaporkan berkabut dan berangin disertai gerimis. Jarak pandang dilaporkan bagus, sekitar 4.500 meter.

Identifikasi

Joe Mazzone—mantan pilot Delta Air Lines yang ikut mendengarkan komunikasi antara petugas kontrol lalu lintas dan pesawat—mengatakan, tidak ada hal yang tidak normal. Sebelum akhir dari rekaman selama 52 detik, hal terakhir yang terdengar adalah petugas kontrol memberi frekuensi menara kepada pilot dan memberikan izin untuk mendarat.

Petugas medis dan petugas penyelamat juga bekerja mengidentifikasi korban tewas. Selain ketiga awak kokpit, korban lainnya belum diidentifikasi.

Sebanyak enam orang yang cedera dalam kondisi kritis, 25 orang luka parah, dan 24 orang luka ringan. Korban selamat dirawat di 13 rumah sakit berbeda, termasuk rumah sakit darurat yang didirikan militer di pusat kota Utrecht.

Duta Besar Turki untuk Belanda Selahattin Alpar kepada kantor berita Turki, Anatolia, mengatakan, ada 72 warga negara Turki dan 32 warga negara Belanda yang ikut dalam penerbangan TK 1951. Empat orang pegawai Boeing juga turut dalam penerbangan tersebut. (ap/afp/reuters/fro)


[ Kamis, 26 Februari 2009 ]
Pesawat Turkish Airlines Mendarat Keras di Lapangan Berlumpur
AMSTERDAM - Pesawat Turkish Airlines (THY) dengan 135 penumpang mendarat keras di lapangan berlumpur. Kecelakaan itu terjadi ketika pesawat Boeing 737-300 tersebut akan landing di Bandara Schiphol, Amsterdam, kemarin siang. Sembilan penumpang tewas dan lebih dari 50 orang luka-luka, separonya luka berat. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. 

Pesawat dengan nomor penerbangan TK 1951 tersebut patah menjadi tiga bagian. Badan pesawat patah di dekat kokpit dan ekornya juga tak utuh lagi. Salah satu mesin lepas, tergolek dalam keadaan rusak sekitar 200 meter dari bangkai pesawat. 

Pesawat Turk Hava Yollari (THY) atau Turkish Airlines yang nahas itu terbang dari Bandara Ataturk, Istanbul, pada pukul 08.22 waktu setempat (03.22 WIB) menuju Amsterdam. Justru ketika detik-detik menentukan saat kedatangan, pukul 11.00 waktu Amsterdam (17.00 WIB), pesawat itu jatuh di dekat bandara utama Belanda tersebut. 

Meskipun menyebabkan korban tewas dan luka-luka, Menteri Transportasi Turki Binali Yildirim menyebut tragedi itu ''keajaiban'' karena tak terjadi lebih banyak lagi korban. ''Faktanya, pesawat mendarat di permukaan lunak dan tak ada kebakaran sehingga jumlah korban sedikit,'' katanya. 

Salah seorang penumpang selamat, Huseyin Sumer, mengisahkan bahwa dirinya harus merangkak melewati sela-sela patahan pesawat. ''Kami akan mendarat. Kami tak paham atas apa yang terjadi. Beberapa penumpang memekik panik, tapi terjadinya terlalu cepat,'' kata Sumer kepada TV Turki, NTV. Dia menyebutkan, kecelakaan itu terjadi 5-10 menit.

Dubes Turki di Belanda Selahattin Alpar menyebutkan, 72 penumpang orang Turki dan 32 orang Belanda. Tak disebutkan kebangsaan 31 orang lain. Di antara 135 penumpang itu, 7 orang kru pesawat. Kedutaan Besar RI di Belanda juga mencari kemungkinan korban WNI. Meskipun, warga RI yang berinteraksi dengan Turki sedikit. 

Apa penyebab kecelakaan itu? Ketika dokumen pesawat dicek, maintenance pesawat tak ada masalah. 

CEO Turkish Airlines Temel Kotil mengatakan, sang kapten pilot, Hasan Tahsin, sangat berpengalaman dan mantan penerbang angkatan udara. Pesawatnya dibuat pada 2002 dan terakhir maintenance pada 22 Desember atau dua bulan lalu.

Ketentuan untuk membawa bahan bakar cadangan dipenuhi. Bahan bakar cadangan itu harus cukup untuk 45 menit penerbangan, yakni bila dalam keadaan khusus harus mendarat di bandara selain tujuannya. Sedangkan faktor terorisme juga dikesampingkan.(AP/AFP/roy)
KAMIS, 26 FEBRUARI 2009 | 05:03 WIB
Rel KA Ambles, Normal Kembali Hari Minggu
Rel kereta api di Km 233+9/nol di Desa Mekarmulya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggantung setelah tanah di bawahnya longsor, Selasa (24/2) sore. Akibatnya, jalur selatan kereta api tidak bisa dilewati selama empat hari. Kereta di jalur selatan dialihkan ke jalur utara lewat Cikampek-Cirebon-Purwokerto-Kroya dengan tambahan waktu tempuh tiga jam. Sejak Rabu kemarin petugas mulai memperbaiki lintasan tersebut.

GARUT, RABU - Amblesnya ruas rel di Kampung Cikadongdong, Desa Mekarmulya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (24/2) pukul 16.30, memaksa semua arus lalu lintas kereta api lintas selatan dialihkan ke jalur utara. Diperkirakan, jalur selatan baru akan normal kembali hari Minggu mendatang.

Pengalihan rute ini juga membuat jadwal perjalanan kereta api (KA) dari arah timur menuju Bandung mulur tiga jam.

Kepala PT KA Daerah Operasi II Bandung Rustam Harahap saat meninjau lokasi kejadian, Rabu, mengatakan, perbaikan lintasan KA di jalur selatan setelah longsor di Kilometer 233+9/nol tersebut diperkirakan akan memakan waktu empat hari. ”Kalau semua lancar, Minggu baru bisa normal,” ujarnya.

Peristiwa longsor terjadi Selasa sore pukul 16.30 atau 20 menit setelah KA Lodaya jurusan Bandung-Solo melintas di lokasi itu. Karena tanah di bawah rel longsor, rel KA pun menggantung pada ketinggian hingga 8 meter. Lokasi longsor berjarak sekitar 400 meter dari Stasiun Cipeundeuy.

Diperkirakan, longsor sepanjang 85 meter dan kedalaman 1 hingga 8 meter itu terjadi karena ada aliran air di bawah lintasan rel sehingga tanah tidak sanggup menahan guyuran air hujan.

”Kami sekarang membuat saluran air untuk 12 mata air di sekitarnya agar air bisa mengalir, lalu pemadatan tanah dengan pasir dan batu, dilapis batu balas,” kata Rustam.

Kepala Humas PT KA Daerah Operasi II Bandung Bambang S Prayitno menambahkan, saat ini pihaknya telah mengerahkan tiga backhoe, buldoser, vibrator, dan beberapa alat berat lain.

Kereta terlambat

Semua jadwal kedatangan kereta dari arah timur ke Bandung mulai Selasa hingga Rabu terlambat karena harus memutar melalui Cikampek-Cirebon-Purwokerto-Kroya.

KA Mutiara Selatan jurusan Surabaya-Bandung yang seharusnya tiba Rabu pukul 06.15 baru masuk Stasiun Bandung pukul 10.07. KA Turangga juga baru tiba pukul 10.30, padahal seharusnya pukul 07.10.

KA Lodaya Pagi tujuan Stasiun Solo Balapan pada Rabu pagi tidak berangkat karena rangkaiannya dari arah timur terlambat.

Kepala Bidang Humas PT KA Adi Suryatmini menambahkan, calon penumpang yang telah memesan tiket untuk 25-28 Februari dapat menukar/mengubah hari keberangkatan dengan penggantian 100 persen. (ADH/CHE/GRE)


  Tiga Gerbong KA Rapidhoho Berhasil Dievakuasi

 


Gerbong dievakuasi

Headline News / Nusantara / Selasa, 24 Februari 2009 19:05 WIB


Metrotvnews.com, Kediri: Tiga gerbong Kereta Api Rapidhoho yang keluar jalur akibat tabrakan dengan bus Harapan Jaya, Selasa (24/2) sekitar pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat, berhasil dievakuasi. Diperkirakan jalur kereta mulai dapat digunakan pukul 00.00 WIB.

Proses evakuasi tiga gerbong KA Rapidhoho berjalan lambat dari perkiraaan semula, karena sulitnya medan. Kepala Seksi Operasional Daerah Operasi VII Madiun Martono mengatakan, ketiga gerbong dan lokomotif dievakuasi di Stasiun Kota Kediri untuk diperiksa. Jika tidak terjadi kerusakan pada gerbong dan lokomotif, maka akan dioperasikan kembali.

Jalur kereta diperkirakan baru berfungsi dini hari nanti, dengan kecepatan lima kilometer per jam karena sejumlah bantalan dan rel harus diganti. Saat ini penumpang Kereta Gajayana jurusan Malang-Jakarta berangkat dari Surabaya. Sementara KA Brantas jurusan Kediri-Jakarta masih dilayani dari Stasiun Lediri. Sedangkan KA jarak dekat untuk sementara masih ditutup hingga jalur normal kembali.(RIZ)


[ Rabu, 25 Februari 2009 ]
DUN LAOGHAIRE - Edgar Muller, 40, memang betul-betul ''seniman jalanan''. Bukan berarti dia hidup terlunta-lunta. Julukan itu layak disandang seniman asal Jerman itu karena kreativitasnya yang luar biasa saat melukis di aspal jalanan. 

Dengan briliannya, Muller menyulap jalanan yang di mana-mana selalu berwarna monoton hitam kelabu itu menjadi lukisan tiga dimensi (3D) yang mengagumkan di Irlandia kemarin (24/2). Untuk melukis aspal jalanan dengan bentuk 3D, Edgar membutuhkan waktu lima hari dengan kerja keras 12 jam per hari. Hasilnya sungguh luar biasa.

Jalanan utama yang membelah kota Dun Laoghaire, Irlandia, terlihat seperti meleleh. Pemerintah kota setempat memang sengaja menerapkan program car free day (hari bebas kendaraan) sepekan penuh demi mengajangi kreativitas Muller. Jalanan yang sehari-hari selalu ramai itu mulai kemarin berubah menjadi sungai lava panas dari gunung berapi. Bumi seperti terbelah di kota Dun Laoghaire. Bagian aspal yang dibiarkan utuh hanya yang ada kendaraan warga setempat dan lubang akses ke pipa ledeng bawah tanah. Pilihan itu justru membuat tampilan jalan lebih dramatis.

Di bagian lain jalan kota, Muller menyulap aspal hitam menjadi lubang es menganga seperti yang biasa terjadi di kutub. Orang yang berjalan di aspal itu terasa melayang-layang di kawah es yang sangat dalam. Pada awalnya beberapa warga merasa terganggu oleh pekerjaan Muller. Namun, sejenak kemudian mereka mengucapkan terima kasih kepada Muller karena membuat kotanya bertambah indah. ''Saya suka bermain dengan sisi positif dan negatif segala sesuatu. Itu untuk mendorong orang agar selalu berpikir dua kali dalam melihat sesuatu,'' ujar Muller menanggapi respons warga kota kepada Daily Mail

Tentu saja semua karya indah Muller tidak dibuat dengan mudah. Muller menghabiskan ratusan liter cat tembok selama melukis. Dia juga melakukan survei detail dengan kamera lensa dari berbagai sudut di area ''kanvas'' seluas hampir setengah hektare. ''Sedihnya, semua upaya keras itu akan sirna dalam beberapa menit saja jika datang hujan,'' ungkapnya. (kim)

  Lion Air Selesai Dievakuasi dari Bandara Hang Nadim

 


Pesawat Lion Air yang mendarat darurat

Headline News / Nusantara / Selasa, 24 Februari 2009 8:03 WIB


Metrotvnews.com, Batam: Pesawat Lion Air yang mendarat darurat di Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (24/2) dini hari tadi, berhasil dievakuasi dari landasan pacu. Proses evakuasi berlangsung sekitar sembilan jam. Selama proses evakuasi pesawat Bandara Hang Nadim ditutup. Semua proses selesai sekitar pukul 05.00 WIB.

Pagi ini Bandara Hang Nadim akan beroperasi secara normal. Operasi dimulai pukul 07.00 WIB. Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 972 terbang dari Medan dengan tujuan akhir Bandara Juanda Surabaya. Pesawat dengan 156 penumpang itu mengalami macet roda depan, sehingga terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Hang Nadim.

Sebelum mendarat pada pukul 19.15 WIB, pesawat berputar-putar menghabiskan bahan bakar selama sekitar satu setengah jam. Tidak ada korban jiwa dalam pendaratan darurat ini. Namun, beberapa penumpang mengalami luka ringan.(DOR)
[ Selasa, 24 Februari 2009 ]

KEDIRI - Tabrakan maut terjadi di pintu perlintasan kereta api Jalan Brigjen Katamso, Kota Kediri, kemarin. Kereta Api Dhoho jurusan Surabaya-Malang menabrak bus Harapan Jaya jurusan Kediri-Jakarta. Tujuh orang tewas di tempat kejadian.

Saat kejadian, sekitar pukul 15.30, Kota Kediri diguyur hujan lebat. Beberapa saksi mata mengatakan, bus yang disopiri Agung itu melewati perlintasan KA yang tidak ditutup. Pada saat bersamaan, KA Dhoho yang baru sekitar 10 menit berangkat dari stasiun Kediri melaju dari arah kanan. 

Tabrakan pun tak bisa dihindari. Bus dengan nopol AG 7493 UR itu terseret sekitar 50 meter, kemudian terguling. Sebelumnya bus itu menghantam bangunan konter handphone hingga hancur. Saking kerasnya tabrakan, KA Dhoho yang dimasinisi Pamuji juga rusak parah. Lokomotif terputus dari gerbong. Jaraknya hingga sekitar 300 meter. Sementara gerbong kereta api menabrak dapur rumah warga bernama Riyadi.

Masyarakat sekitar segera membantu korban untuk keluar dari bus dan kereta api. Jerit kesakitan dan tangis terdengar menyayat. Korban-korban yang terluka parah kemudian digotong satu per satu dan diletakkan di emper toko di sekitar lokasi. Darah mengalir dari tubuh mereka. 

Sekitar 15 menit setelah kejadian, petugas Polresta Kediri datang ke TKP. Mereka membawa korban ke tiga rumah sakit. Yaitu, RS Bhayangkara, Baptis, dan Gambiran. Selain menggunakan ambulans, evakuasi menggunakan kendaraan pribadi yang melintas di lokasi. 

Agung, sopir bus dan Undarwoto (kondektur) ikut tewas di lokasi itu. Lima korban tewas lain hingga berita ini ditulis belum teridentifikasi. Semua korban meninggal dibawa di RS Bhayangkara Kota Kediri. 

Selain tujuh korban meninggal, belasan penumpang KA dan bus terluka. Mereka dirawat di RSUD Gambiran, Bhayangkara, dan Baptis. Tabrakan itu membuat akses Jalan Brigjen Katamso tutup total. Sebab, gerbong kereta api menutup perlintasan. 

Menurut Eko Purwanto, 25, karyawan konter handphone, saat itu perlintasan kereta api belum tertutup. Sehingga, bus nekat menerobos masuk perlintasan. Namun, dari arah utara kereta api Dhoho melaju dengan kecepatan tinggi. Tabrakan tidak terhindarkan. "Sopir bus ngebel, masinis juga ngebel. Tapi, karena hujan deras, tabrakan tidak terhindarkan," ujarnya. 

Eko mengatakan, saat terjadi tabrakan, dirinya berlari ke luar konter. Karena itu, ketika bus terseret dan menghantam tembok konter, dirinya sudah di luar. "Saya dan teman saya (Wahyu Agung) tidak apa-apa," ujarnya. 

Sementara itu, Nuriyanto, 30, penumpang kereta api, yang menderita patah kaki kiri mengaku tidak mengetahui secara jelas kejadian itu. "Kejadiannya sangat cepat. Bus langsung tertabrak saat kereta api melintas," ujarnya di RSUD Gambiran. "Semuanya langsung gelap setelah itu," sambungnya. 

Mengenai lukanya, Nuriyanto mengaku bahwa kaki kirinya itu terjepit kursi. "Saya sebenarnya mau pulang ke Trenggalek," ujarnya. 

Tadi malam, Supinto, petugas penjaga perlintasan ditetapkan sebagai tersangka. Dia dinilai lalai menutup perlintasan. 

Mobil Caleg Jadi Korban 

Kecelakaan yang melibatkan KA dan mobil juga terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Bendungan, Kraton, Pasuruan. Dalam kecelakaan ini, mobil Carry yang ditumpangi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari PKNU Laila Hanim menjadi korban.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.15. Carry yang disopiri Kholid melaju dari arah timur. Mereka baru saja menghadiri acara haul di ponpes asuhan KH Chumaidi di Lecari, Kota Pasuruan. Namun, karena masih ingin sosialisasi caleg ke wilayah Kramat, Kraton, dan Pulokerto, Laila meminta sopir yang masih pamannya itu menyusuri jalan masuk ke wilayah Kraton bagian utara. 

Nah, untuk masuk ke lingkungan Ponpes Kramat, mereka harus melewati perlintasan KA tanpa palang pintu. Saat melintas, Kholid tidak menyadari bahwa dari arah kanan melaju KA Mutiara Timur. "Saya teriak. Lek... lek, awas! Mata saya terpejam. Saya nggak mau lihat apa-apa," ujar Laila saat dirawat di UGD RSUD Bangil kemarin. 

Akibat kecelakaan itu, Laila terluka di kepala bagian belakang, kaki dan tangan lecet. Sedangkan Kholid terluka di dagu, jari tangan dan sebagian tangan kanan. "Saya nggak dengar sama sekali kalau ada kereta api. Saya pikir sudah aman. Terus tadi (kemarin, Red) ada baliho-baliho caleg yang besar yang menghalangi pandangan saya," ujar Kholid.(tyo/day/yud/jpnn/nw)
Heboh Ular Raksasa Kalimantan Sepanjang 33 Meter





BARU-BARU ini, muncul sebuah foto udara yang membuat heboh Malaysia. Seekor ular raksasa berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan yang masuk wilayah Malaysia. Hiii...

Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu.

Foto itulah yang menjadi perdebatan luas di Malaysia saat ini. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.

Namun ular yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube, jauh lebih panjang dan besar dibanding temuan python selama ini. Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.

Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal, pekan lalu. New Straits Times di Kuala Lumpur, juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.

Ada juga yang tidak mempercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal ini karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan. Sebab, sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.

Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya anaconda di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di sungai Baleh Borneo mempercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.

Nah, pertanyaannya, bila foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis python atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya anaconda di Kalimantan, kecuali dalam film Anaconda: The Hunt For The Blood Orchid yang laris itu.

Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazone. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang baru ditemukan adalah 50 kaki, namun para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.

Python Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic Reticulated Python (python reticulatus). Python terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki, dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang python bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.

Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara python lebih gemuk dan hanya suka kelembaban, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara python menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.

Awal Februari, para ilmuwan menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam

[ Minggu, 22 Februari 2009 ]
KUDUS - Setelah kontroversi pernikahannya dengan gadis bau kencur berusia 12 tahun, Pujiono Cahyo Widianto menghindar dari publikasi. Kemarin (21/2) sosok berewokan yang dikenal dengan panggilan Syekh Puji tersebut muncul di makam Sunan Kudus. Kemunculannya ditunggu ratusan orang yang antre sedekah darinya.

Syekh Puji memang dikenal sering bagi-bagi uang saat ziarah ke makam tersebut. Maka, begitu mendengar kabar dia berada di sana, ratusan orang pun antre di gerbang makam untuk menunggu Syeh Puji keluar.

Begitu dia bangkit dari duduknya saat berdoa, petugas makam berteriak, ''Siap-siap! Sudah keluar.''

Teriakan itu langsung disambut orang-orang yang segera mendekati gerbang. Setelah antrean itu penuh, yang ditunggu tidak juga keluar. 

Baru sekitar sejam kemudian, dia baru menampakkan diri. ''Semua duduk,'' katanya sambil mengangkat kedua tangannya.

Dia lantas berdiri di pintu dan satu per satu warga yang menunggunya tadi mendekatinya untuk mendapatkan uang. Untuk orang dewasa, Syekh Puji memberinya Rp 20.000, sedangkan anak-anak separonya, Rp 10.000.

Mengenai jumlahnya, Syekh Puji tidak mau menyebutkan. ''Saya tidak menghitung jumlahnya. Ini kan untuk sedekah," ujarnya sambil berlalu. (nas/jpnn/ruk)

[ Senin, 23 Februari 2009 ]
NUNUKAN - Belajar dari kasus Pulau Sipadan dan Ligitan, pemerintah Indonesia tidak ingin wilayahnya kembali dicaplok Malaysia. Apalagi, negeri jiran itu mulai mengincar blok Ambalat yang ditengarai mengandung potensi minyak bumi tersebut.

Untuk itu, batas negara di wilayah tersebut dipertegas. Sabtu (21/2) Departemen Kelautan dan Perikanan memasang rumpon dan joy sailing dengan dukungan TNI-AL.

Rombongan yang berangkat dengan kapal perang KRI Hasan Basri itu terdiri atas pejabat Wakil Bupati Nunukan Kasmir Foret, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir Supriyanto, Kadis Pertanian Ir Jabbar MSi, Kabag Umum Sudi Hermanto, Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Rahmat Eko Raharjo, Ketua PN Jhon Halasan Butar Butar SH, Kasi Intel Kejaksaan Kurnia SH, dan Ketua HNSI Nunukan H Muhammad Yusuf. Pemasangan rumpon berbendera Merah Putih itu dilakukan pukul 11.30 Wita.

Rumpon tersebut dipasang tepat pada garis batas Indonesia-Malaysia di perairan dengan kedalaman sekitar 250 meter. Rumpon itu terbuat rakit bambu dengan lebar 1,5 meter dan panjang 8 meter.

Pada bagian bawah rakit dipasang beberapa ikat daun kelapa. Hal itu dimaksudkan agar ikan-ikan yang berada di daerah tersebut bisa berkumpul. Selain itu, dipasang pemberat yang terbuat dari semen dipadatkan dalam dua buah drum dan satu jangkar. Fungsinya, rakit tidak bergeser ke mana-mana.

Satu alat lagi yang juga turut dipasang dan dirangkaikan dengan rumpon adalah joy sailing. Alat yang terbuat dari tabung berongga tersebut dicat merah dan putih. Tertulis pada tabung tadi Departemen Kelautan dan Perikanan, TNI-AL RI, dan HNSI Nunukan. Bagian terpenting adalah bendera Merah Putih. Selama pemasangan rumpon berlangsung, tampak KRI Patola yang memantau wilayah sekitar lokasi. (ogy/jpnn/ruk
Kamis, 19 Februari 2009 pukul 09:08:00

JAKARTA - Sinar Matahari memang berkah luar biasa. Kekurangan vitamin sinar matahari dapat meningkatkan asma disebabkan polusi udara, demikian peringatan yang dikeluarkan para ahli melalui studi besar terbaru.

Ribuan anak di London ambil bagian dari riset tersebut untuk memastikan apakah kekurangan vitamin D akan memperparah efek polusi terkait penyebab asma.

Penelitian itu menemukan, vitamin D yang dibuat oleh tubuh melalui bantuan sinar matahari dan melalui makanan--dalam porsi kecil--sangat vital bagi perkembangan paru-paru sehat baik terhadap janin saat dikandungan dan masa kecil.
 
Polusi udara yang tinggi terutama di London bila dibanding tempat lain di Inggris merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di Eropa. Polusi dapat memicu asma dan meningkatkan gejala kepada penderita yang sudah mengidapnya.

Kini para ahli di London meneliti lebih dalam terhadap anak-anak East End dimana 18 terdiagnosa memiliki asma untuk mengukur kadar vitamin D dan polutan dalam tubuh mereka. Hasil tersebut akan dibandingan dengan data dari penelitian terdahulu, sebelum Zona Rendah Emisi diperkenalkan lebih luas ke publik, Tujuannya untuk menyingkap apakah kebijakan itu memang efektif meningkatkan kesehatan pernafasan di Ibu Kota Inggris tersebut.

Program penelitian bernama Eksplorasi Kesehatan dan Paru-Paru di Lingkungan (Exhale) tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Pusat Riset Biomedis, Pusat Badan Penelitian Medis Asma, Barts Inggris, dan Fakultas Medis dan Dentis London School


Prof Chris Griffiths dari Barts, berkata, "Kami fokus pada anak-anak karena kerusakan terjadi pada paru-paru mereka akibat polusi udara hampir pasti menetap dan menimbulkan masalah paru-paru di sepanjang hidup mereka. Bahkan kematian usia muda mungkin terjadi,"

Dengan meneliti pernafasan anak-anak dan peradangan paru-paru selama bertahun-tahun serta mengumpulkan informasi umum, Chris meyakini, tim akan mampu menemukan keterkaitan antara masalah kesehatan, keterpaparan terhadap polusi dan peran genetika pada pasien./telegraph/itz
Jumat, 20 Februari 2009 pukul 09:22:00


Fast Food Tingkatkan Resiko Stroke

CHICAGO-- Seseorang yang sering makan di restoran fastfood berpeluang menderita stroke, kata peneliti US, Kamis (19/2).

Mereka mengatakan salah satu tempat di Texas yang tinggal berdekatan dengan sejumlah besar restoran fastfood beresiko 13 persen menderita stroke dibandingkan tetangga yang tinggal di daerah yang mempunyai sedikit restoran.

Kajian ini disampaikan dalam Konferensi Internasioanal Asosiasi Stroke Amerika. Secara tidak langsung, Ini membuktikan tinggal berdekatan dengan restoran fast food dapat menaikkan resiko terhadap stroke.

'Data tersebut menunjukkan kebenaran," kata Dr Lewis Morgenstern dari jurusan stroke Universitas Michigan yang memimpin studi tersebut.

Tetapi dia mengatakan jika kita dikelilingi oleh restoran fastfood, itu berarti kita makan lebih banyak fastfood dari yang lain. Atau itu menandakan kehidupan bertetangga yang tidak sehat.

"Komunitas tertentu jauh lebih rentan terserang stroke," kata Morgenstern. " Apakah itu disebabkan akibat konsumsi fastfood, kurangnya pilihan untuk hidup sehat, dan hal tersebut mencerminkan kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat,?" katanya.

Untuk mengkaji hal tersebut, Morgenstern dan koleganya memeriksa data tersebut di Nueces County, Texas antara 1 Januari dan Juni 2003.

Selama periode tersebut, total penderita stroke isemik sebanyak 1,247. Stroke disebabkan oleh tertutupnya arteri yang menyebabkan tekanan darah di otak tinggi .

Mereka menggunakan data dari kantor sensus demografi dan sosio ekonomi sebagai pembanding jumlah restoran fastfood di sekelilingnya. Dan mereka membandingkan dengan yang di dekatnya mempunyai jumlah restoran fastfood yang lebih sedikit.

Mereka beresiko terhadap stroke satu persen untuk masing-masing restoran fast food. Restoran fast food dapat meningkatkan resiko terkena stroke.

"Kita membutuhkan target komunitas dengan lebih banyak restoran fastfood. Namun, kesehatan kita tetap membaik," kata Morgenstern.

Prior menemukan adanya hubungan antara restoran fastfood, resiko jantung dan kegemukan. Industri makanan dan kurang olahraga dapat meningkatkan resiko tersebut. Saat ini stroke merupakan pembunuh nomer 3 di United States setelah penyakit jantung dan kanker. CDC memperkirakan 780,000 Amerika akan menderita stroke tahunini. Stroke akan membunuh sedikitnya 150,000 orang dan 15 persen dari 30 persen diantaranya akan mengalami kecacatan.reuters/C85/fif
[ Kamis, 19 Februari 2009 ]
MUARA ENIM - Niat mulia rombongan suster untuk melayat ke salah satu rekan yang ayahnya meninggal dunia berakhir memilukan. Mobil Kijang kapsul 1997 warna merah nopol T 1756 DC yang mengangkut rombongan sembilan suster biarawati Rumah Sakit Charitas, Palembang, itu terjun ke Sungai Lubai di Muaraenim, Sumatera Selatan (Sumsel) yang sedang berarus deras kemarin pagi sekitar pukul 06.00. 

Palembang Pos (Jawa Pos Group) melaporkan, mobil Kijang dan seluruh penumpangnya langsung tenggelam di sungai sedalam 6 meter itu. Delapan suster dan sopirnya tewas di lokasi kejadian. Sedangkan seorang suster bernama Silvetra kritis dan dirawat di RSU Kota Prabumulih sebelum dirujuk ke RS Charitas, Palembang. 

Berdasar data dari RS Charitas, delapan suster yang tewas adalah Suster Yose, Suster Avrela, Suster Epila, Suster Germanda, Suster Mariana, Suster Penita, Suster Benieta, dan Suster Lavrensiana. Sedangkan sopir yang tewas bernama Yanto, 34, warga Lebung Siarang, Palembang. 

Para korban itu berhasil dievakuasi petugas Polantas Polres Muara Enim dibantu puluhan warga desa. Delapan korban yang ditemukan tewas dibawa ke Puskesmas Beringin, sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. 

Dua korban lainnya, Lavrensiana dan Silvivestra -karena saat dievakuasi dalam kondisi kritis- dibawa ke RS Kota Prabumulih untuk mendapatkan perawatan. Sayang, dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, nyawa Lavrensiana tidak tertolong. Sedangkan Silvivestra, meski kondisinya kritis, masih bisa bertahan dan langsung dirujuk ke RS Charitas.

Dokter Puspa dari Puskesmas Beringin yang sempat menangani delapan korban tewas mengatakan, para korban diduga meninggal akibat mengalami asfiksia karena tenggelam ke dasar sungai bersama mobilnya. ''Saat dibawa ke puskesmas, kondisi mulut dan hidung korban mengeluarkan busa karena lama terendam air,'' ujarnya. Korban yang mengalami luka di bagian tengkorak dan patah kaki hanya dua orang. 

Berdasar informasi yang dihimpun, rombongan suster nahas itu berangkat dari RS Charitas, Palembang, saat hari masih gelap, sekitar pukul 04.30. Mereka menyewa mobil Kijang milik Muliadi, 38, karyawan administrasi RS Charitas dan dikemudikan Yanto, teman pemilik mobil. 

Tujuan para suster itu adalah melayat orang tua Suster Benieta di Desa Banu Ayu, Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Suster Benieta juga ikut dalam mobil tersebut untuk melihat orang tuanya yang meninggal. Mobil yang dipenuhi sembilan suster itu kemudian melaju dari arah Kota Prabumulih menuju Baturaja, OKU. Dalam perjalanan, kondisi cuaca hujan gerimis dan jalanan basah. 

Karena jalanan masih sepi, sopir memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Sesampai di lokasi kejadian, sopir diduga mengantuk sehingga tidak memperhatikan jalan yang menikung tajam ketika hendak masuk jembatan. Seharusnya belok, mobil Kijang itu justru melaju lurus dan bablas terjun dari jembatan yang tingginya sekitar 6,8 meter itu.

Mudahnya mobil terjun ke sungai itu juga disebabkan sejak beberapa bulan belakangan pagar jembatan rusak. Jembatan yang panjangnya 12 meter itu tidak berpagar lagi di kedua sisinya. Ketika ditemukan warga, posisi roda mobil berada di atas dan bagian atap tenggelam ke dasar sungai. 

Jufri, 42, penduduk setempat yang rumahnya sekitar 50 meter dari lokasi kejadian, mengatakan, mereka mendengar suara keras saat kecelakaan tersebut. Tak berapa lama warga pun mengevakuasi dan melaporkan kejadian kepada aparat kepolisian. Mobil yang semula rodanya di atas dibalikkan kembali guna mengambil korban dari dalam mobil. Kemudian, mobil tersebut diikat warga agar tidak hanyut terseret derasnya arus air sungai. Setelah korban berhasil dievakuasi, mobil tersebut diangkat dengan menggunakan mobil derek. 

Kasatlantas Polres Muara Enim AKP Ahmad Pardomuan di lokasi kejadian mengatakan, kecelakaan diduga sopir mengantuk dan berjalan dengan kecepatan tinggi. ''Menjelang masuk jembatan telah dipasang rambu-rambu karena kondisi jalan tersebut memang rawan kecelakaan. Namun, karena ngantuk, peringatan itu diabaikan,'' ujarnya. Penyebab lainnya, dinding jembatan rusak sehingga tidak ada yang menghambat mobil ketika terjun. 

Petugas Jasa Raharja Muara Enim Roi Silalahi mengatakan, pihaknya secepatnya akan memberikan dana klaim santunan asuransi kepada korban yang meninggal dunia. Santunan tersebut akan diberikan paling lama tujuh hari sejak kejadian. Uang santunan korban meninggal dunia Rp 25 juta. Sedangkan korban yang mengalami luka berat mendapat santunan Rp 10 juta per orang. (luk/jpnn/kim)

[ Rabu, 18 Februari 2009 ]
Jarak Pandang Hanya 500 Meter, Bandara Pekanbaru Ditutup 

PEKANBARU - Asap tebal yang menyelimuti udara Pekanbaru, Riau, mulai memunculkan masalah serius. Kemarin kepekatan asap tersebut membuat jarak pandang terbatas hanya 500 meter. Kondisi itu memaksa otoritas Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarief Kasim (SSK) II Pekanbaru menutup bandara. Setidaknya lima pesawat yang seharusnya mendarat di Pekanbaru dialihkan ke Medan, Batam, atau Palembang.

Kepala Cabang PT Angkasa Pura II Bandara SSK II Pekanbaru Ir Dedi Suryana MSTr menjelaskan bahwa penutupan itu adalah tindakan darurat karena kondisi cuaca yang tidak normal. Jika dipaksakan, pesawat yang mendarat akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Puncak kepekatan asap terjadi sekitar pukul 07.00, yang membuat jarak pandang hanya 300 meter. ''Jika jarak pandang masih di bawah 1.000 meter, kami tidak berani membuka penerbangan,'' tuturnya.

Semakin siang asap semakin tipis dan jarak pandang menjadi jauh. Sekitar pukul 10.00, jarak pandang sudah mencapai 4.000 meter.

Meski kondisi sudah membaik, khusus untuk penerbangan menuju Natuna dengan pesawat Riau Airlines (RAL) ditunda sehari. Pesawat yang seharusnya berangkat dari Pekanbaru pukul 10.00 WIB kemarin dibatalkan.

Pembatalan dilakukan karena penumpang RAL harus transit dulu di Tanjung Pinang. Ketika jadwal ditunda kemarin, pesawat lanjutan yang akan membawa penumpang menuju Natuna sudah berangkat.

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Pekanbaru Blucher Doloksaribu mengungkapkan, munculnya asap tebal secara mendadak Selasa pagi itu diperkirakan berasal dari kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir dan Bengkalis. Di Rokan Hilir tercatat 14 titik api, sedangkan Bengkalis delapan titik.

Asap kebakaran itu terbawa angin hingga ke Pekanbaru. Sampai di Pekanbaru, kecepatan angin berkurang. Akibatnya, asap pun terkumpul di kota itu. ''Kondisi asap seperti ini hanya bisa dihilangkan dengan tiupan angin dan hujan. Hujan diprediksi ada muncul, tetapi intensitasnya rendah,'' tutur Blucher lagi.

Dari Rokan Hilir dilaporkan bahwa bapedalda bersama dinas kehutanan, linmas kesbang, dan satuan lainnya terus menyisir lokasi yang ditengarai muncul titik api. Ada tiga tim yang diterjunkan untuk menyisir Kecamatan Kubu, Tanah Putih, dan Tanah Putih Tanjung Melawan. (mur/gem/jpnn/ruk)
  Berita Utama
[ Selasa, 17 Februari 2009 ]
LONDON - Teknologi canggih dan jalur sangat luas tak menjamin dua kapal selam kalis dari insiden tabrakan. Seperti yang dialami dua kapal selam canggih milik Inggris dan Prancis. Kedua kendaraan tempur bawah laut itu bertabrakan di Samudera Atlantik awal bulan ini. Kekhawatiran sempat menyeruak karena keduanya bertenaga dan membawa senjata nuklir.

Mengutip CNN, kejadian pertama dalam sejarah itu berlangsung di lautan lepas pada tengah malam antara 3 dan 4 Februari lalu. HMS Vanguard milik Inggris dan Le Triomphant dari Prancis yang mengangkut total 250 pelaut sedang menyelam dalam misi berbeda. Sumber di AL Prancis mengatakan, Le Triomphant sedang dalam perjalanan pulang dari misi patroli 70 hari di Atlantik saat tabrakan terjadi.

Setelah bertabrakan dahsyat di dasar laut, kedua kapal selam itu mengalami kerusakan vital. Namun, yang melegakan, sejauh ini tak ada laporan kerusakan pada instrumen nuklir dari kedua kapal tempur tersebut. "Kecelakaan ini tak mencederai kru dan tak membahayakan keamanan nuklir hingga saat ini," ujar pejabat Departemen Pertahanan Inggris saat dikonfirmasi harian The Sun. Meski untuk sementara disimpulkan tak ada ancaman membahayakan, penyelidikan tetap dijalankan oleh kedua negara.

Kapal Inggris telah ditarik ke Faslane di Skotlandia untuk perbaikan. Sedangkan Le Triomphant masih di Atlantik karena sedang dilakukan perbaikan perangkat sonar yang rusak total. "Sonar tersebut seharusnya bisa mendeteksi Vanguard. Namun, seluruh kru yang jumlahnya 101 mengatakan tak melihat atau mendengar apa pun," ujar pejabat AL Prancis. 

HMS Vanguard yang beroperasi sejak 1992 adalah kapal selam tertua pembawa senjata nuklir SSBN (Ship Submersible Ballistic Nuclear) milik Inggris. HMS Vanguard adalah salah satu dari empat kapal sejenis di AL Inggris yang membawa senjata nuklir.

Sedangkan Le Triomphant yang diluncurkan pada 1994, merupakan salah satu dari empat kapal selam kelas Triomphant yang dimiliki AL Prancis. Kapal itu membawa 16 M51 SLBM (submarine-launched ballistic missiles). 

Kedua kapal itu mengusung teknologi terkini dalam penginderaan kapal selam lain. Namun, sistem tersebut agaknya gagal total saat kecelakaan. Setiap kapal panjangnya 150 meter dan lebar 13 meter serta mampu membawa sampai 48 hulu ledak nuklir pada maksimal 16 rudal. 

Lembaga The Campaign for Nuclear Disarmament atau Kampanye Perlucutan Nuklir menggambarkan tabrakan dua kapal selam nuklir tersebut merupakan mimpi buruk nuklir yang "paling tinggi tingkatnya". "Keduanya memiliki reaktor nulir dan senjata nuklir di atas kapal, bisa melepaskan radiasi dalam jumlah besar dan menyebarkan hulu ledak nuklir di dasar laut," kata Kate Hudson, Ketua The Campaign for Nuclear Disarmament kepada BBC. 

Departemen Pertahanan Inggris tidak mau mengomentari laporan ini, tetapi menegaskan bahwa tidak ada keamanan nuklir yang dilanggar.

BBC melaporkan, HMS Vanguard dengan kerusakan seperti bengkok dan tergores yang jelas terlihat, harus ditarik kembali ke pangkalannya di Faslane, Firth of Clyde. 

Kedua kapal selam ini adalah bagian penting dari upaya masing-masing negara dalam persenjataan nuklir dan seharusnya membawa rudal-rudal, walaupun Perancis dan Inggris sama-sama menegaskan bahwa tidak ada bahaya terjadinya kecelakaan nuklir. (AP/Rtr/kim)

  Berita Utama
[ Kamis, 12 Februari 2009 ]
JOMBANG - Penutupan praktik Ponari di Jombang, Jawa Timur, dua hari lalu tidak menyelesaikan masalah. Ribuan pengunjung masih keras kepala mendatangi kediaman dukun cilik yang tinggal di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, itu kemarin (11/2). Itu membuat repot petugas keamanan dari Polres Jombang.

Radar Mojokerto (Jawa Pos Group) melaporkan, poster pengumuman penutupan praktik yang dipasang di beberapa sudut jalan seakan dianggap tidak ada oleh pengunjung dari berbagai kota di Jawa itu. Sambil membawa gelas plastik, mangkuk, hingga ember, mereka tetap menunggu. Dengan harapan, panitia kembali membuka praktik pengobatan alternatif tidak lazim itu. ''Kata orang-orang, Ponari ada di rumah. Siapa tahu nanti dia buka praktik kembali,'' ujar Cakim, salah seorang pengunjung dari Karawang, Jawa Barat.

Konsentrasi massa yang tak kunjung menyusut memaksa Polres Jombang mengambil tindakan. Sekitar pukul 14.00, Polres Jombang mengerahkan satu truk personel dalmas beserta jajaran reskrim dan intelkam. Dipimpin Wakapolres Jombang Kompol Deden Supriyatna Imhar, petugas membentuk pengamanan berlapis di tempat praktik Ponari. Tindakan itu sebagai antisipasi jika ribuan orang tersebut bersikeras masuk dan memaksa Ponari melakukan pengobatan.

Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Menjelang sore, massa semakin bertindak tidak rasional. Mereka menyerbu bilik pompa air tak jauh dari rumah Ponari. Hal itu diawali isu bahwa Ponari baru saja mandi di tempat tersebut. Massa berebut air dari pompa air tersebut. 

Sekitar pukul 15.00, polisi membuka pintu masuk ke tempat praktik Ponari. Maksud awalnya, petugas yang dipimpin Kompol Deden memberikan pengertian kepada massa untuk meninggalkan lokasi. 

Namun, ketika Kompol Deden membacakan pengumuman, ratusan orang malah merangsek hingga membentuk lingkaran. Begitu mendengar kata-kata ''ditutup'', massa semakin gusar. 

Sahut-menyahut teriakan terdengar yang isinya menentang penutupan itu. Ada berbagai alasan yang mereka lontarkan. Di antaranya, pengobatan itu merupakan berkah bagi orang miskin, atau bentuk pertolongan dari Tuhan. Bahkan, sejumlah orang tidak percaya bahwa Ponari sakit karena si bocah itu justru yang bisa menyembuhkan orang sakit. 

Situasi pun semakin panas. Apalagi setelah seorang ibu mendatangi Wakapolres sembari mengamuk. Dia mengaku sudah berhari-hari menginap di sekitar tempat Ponari, tapi belum juga mendapatkan pengobatan. Ibu itu mengaku sudah kehabisan bekal. Melihat reaksi si ibu, massa pun semakin emosi hingga nyaris terjadi kericuhan. 

Akhirnya, dengan pertimbangan keamanan, petugas memutuskan untuk melayani pengobatan. Tetapi, itu hanya dikhususkan pengunjung yang telah mendapatkan kupon. ''Kami akan membuka kembali pengobatan, asalkan Bapak Ibu bisa tertib!" tegas Wakapolres.

Kapolres Jombang AKBP Khosim yang dikonfirmasi soal tindakan anak buahnya di lapangan kemarin mengatakan, polisi terpaksa membuka kembali praktik pengobatan Ponari bagi mereka yang telah memiliki kupon saja. ''Toleransinya hari ini (kemarin, Red) yang terakhir. Yang tidak memiliki kupon tidak dilayani dan besok (hari ini, Red) akan ditutup total,'' tegasnya.

Meskipun membuka kembali pengobatan Ponari secara terbatas, persiapan penutupan praktik dukun cilik Ponari yang telah menelan empat korban tewas itu tetap dilaksanakan Polres Jombang. Ketika kericuhan nyaris terjadi di kediaman Ponari, petugas satlantas mulai melakukan blokade. Kedua jalur masuk ke Dusun Kedungsari ditutup bagi seluruh pengunjung. Hal itu dilakukan agar tidak terus terjadi penumpukan. ''Keputusannya sudah bulat bahwa tempat praktik ini ditutup. Karena itu, kami terus berjaga untuk menutup arus,'' jelas Kasatlantas AKP Siswanto melalui Kaur Bin Ops Iptu Achmadi. 

Ponari Terpenjara 

Walaupun praktif pengobatan alternatif yang memanfaatkan dirinya sudah dihentikan, Ponari belum sepenuhnya bebas. Seharian kemarin Ponari belum bisa beraktivitas normal seperti semula. Ponari yang bolos sekolah sejak 19 Januari lalu bahkan belum kunjung bersekolah. Bahkan, untuk sekadar bermain bersama teman-teman sekampung pun, siswa kelas III SD itu belum bisa. 

Penyebabnya, ribuan pengunjung masih saja memadati rumahnya hingga kemarin. Dengan demikian, tidak mungkin Ponari bebas bepergian. ''Sepertinya hingga dua atau 3 hari ke depan dia belum berani keluar rumah,'' ungkap Kepala SDN Balongsari II Miharso ketika ditemui di kantornya kemarin.

Sebetulnya bukan hanya Ponari yang tersiksa oleh kedatangan ribuan orang itu. Ratusan siswa-siswi SDN Balongsari II tempat Ponari belajar juga sangat terganggu. 

Sejak praktik Ponari didatangai warga dari berbagai penjuru kota, ratusan orang keleleran memenuhi halaman sekolah. Termasuk di lantai depan kelas-kelas. Karena situasi yang hiruk pikuk, proses belajar mengajar di sekolah itu sulit dijalankan dengan normal. Akibatnya, pihak sekolah terpaksa memulangkan seluruh siswa sebelum waktunya, sekitar pukul 10.00. ''Tetapi, sebelumnya kami sudah izin kepada pihak pengawas TK dan SD,'' jelas Miharso.

Terkait penutupan tempat praktik, Miharso menyambut dengan positif. Sebab, sejak tempat praktik itu dijubeli puluhan ribu orang, Ponari sudah tidak bisa bersekolah. Perjalanan siswa dan guru menuju ke sekolah pun terganggu. Setiap pagi mereka terjebak kemacetan di antara para pengunjung Ponari. 

Miharso berharap, penutupan itu bisa menjadi jalan yang terbaik. Meskipun, dia juga merasa prihatin apabila banyak orang sakit yang tidak terlayani. ''Kami menyerahkan kepada pihak muspida saja, bagaimana keputusan yang terbaik,'' katanya.

Absennya Ponari di kelas juga membuat sedih teman-temannya. Bocah 10 tahun itu dikenal biasa-biasa saja. Tidak ada yang menonjol dari siswa bertubuh kurus itu. Baik dalam prestasi akademis maupun perilakunya selama di sekolah. Namun, di mata teman-temannya, Ponari dikenal sebagai siswa yang baik.

Kiki, salah seorang teman sekelas Ponari, mengaku kangen. Sudah sekitar tiga minggu ini Kiki tidak bisa bertemu dengan Ponari. ''Dia anaknya baik, lucu, dan tidak nakal,'' ujarnya. 

NU-Muhammadiyah Prihatin 

Antusiasme masyarakat datang berobat ke dukun cilik Ponari mengundang keprihatinan ormas Islam, terutama Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Pengurus Wilayah (PW NU) dan PW Muhammadiyah Jawa Timur mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya jika memang tidak dapat dibuktikan manfaatnya.

Wakil Katib Syuriah PW NU Jawa Timur KH Abdurrahman Nafis menilai, peristiwa di Jombang itu membuktikan bahwa masyarakat masih lemah moral dan ekonomi. Masyarakat diminta tidak lantas percaya sampai menimbulkan syirik. ''Mungkin saja Ponari itu diberi kelebihan. Tapi, jangan sampai hal ini menimbulkan kesyirikan. Misalkan benar, dia hanya sebagai perantara dan kesembuhan hanya dari Allah semata,'' ujar Nafis.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur H Syafiq A. Mughni. Masyarakat harus kritis dan jangan mudah percaya dengan kabar atau isu. ''Saya tidak tahu apakah bisa dibuktikan kemujarabannya. Sebab, sering itu hanya disampaikan dari mulut ke mulut sehingga selalu ada bias dari kenyataan yang sebenarnya,'' tuturnya.

Syafiq khawatir ada yang sengaja memanfaatkan masalah itu dan semata-mata hanya untuk mencari keuntungan. ''Bisa jadi ada orang yang memanfaatkan, tapi saya nggak tahu siapa. Bagi Muhammadiyah, kejadian ini asing atau aneh. Itu tergolong khurafat atau cerita yang tidak jelas sumbernya dan tidak bisa diyakini kebenarannya,'' katanya.(doy/yr/jpnn/kim)
 
  Berita Utama
[ Kamis, 12 Februari 2009 ]
DUBAI-Api dan asap menggila setelah kapal tanker minyak dan kapal kontainer bertabrakan di pantai Dubai di Teluk Persia, Selasa siang (10/2). Tak ada yang meninggal dalam kecelakaan ini, namun dua awak terluka. Aparat masih menyelidiki kecelakaan ini, namun diduga karena para nakhoda tidak bisa melihat jelas akibat kabut pekat.

Kecelakaan terjadi di dekat Pelabuhan Jebel Ali, pelabuhan utama di Dubai. Kapal tanker nahas itu, Kashmir, berbedera Malta. Tanker itu memuat 30 ribu ton minyak dari Iran ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Sedangkan kapal kontainer lawannya, Sima Baba berbendera Singapura. Kapal ini merupakan pengangkut lanjutan untuk membawa kontainer-kontainer barang ke pelabuhan lebih kecil. Kontainer itu berisi cairan bahan plastik. 

Baik Kashmir maupun Sima Baba rusak berat akibat tabrakan ini. Yang parah adalah bagian lambung tanker Kashmir. Minyaknya langsung terbakar dan membuat asap hitam pekat. Sedangkan kapal kontainer itu terbakar bagian depan samping. Kebakaran ini turut merusak beberapa kontainer yang diangkutnya.

''Bagi saya, ini mengerikan. Tampaknya seperti api yang sangat besar,'' kata Leslie Cameron, pilot pesawat carter Seawings yang terbang di atas lokasi kecelakaan dan memotret kedua kapal. Dia juga melihat ada cairan mencurigakan yang tumpah serta terbakar. 

Menurut Sarah Lockie, juru bicara pengelola pelabuhan DP World, kedua kapal yang kecelakaan juga sudah disingkirkan dari jalur lalu lintas laut, sehingga arus kembali normal.(BBC/AFP/EPA/roy)