Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blog Design :
Silahkan Download

Powered by Blogger

BISNIS PULSA dengan banyak keuntungan. 100% Dijamin UNTUNG. klik DISINI" ...!!
Gempa yang berpusat di daratan itu berada di kedalaman 10 kilometer.
JUM'AT, 3 DESEMBER 2010, 10:29 WIB
Ismoko Widjaya

VIVAnews - Gempa berkekuatan 4,2 pada skala richter mengguncang kota Padang, Sumatera Barat. Gempa yang berpusat di daratan itu berada di kedalaman 10 kilometer.

"Pusat gempa dideteksi sekitar 7 kilometer dari Kota Padang," kata petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Novita, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 3 Desember 2010.

Gempa terjadi sekitar pukul 10:11:47 WIB. Titik koordinat gempa diketahui berada pada koordinat 0.92 Lintang Selatan dan 100.41 Bujur Timur.

Menurut Novita, guncangan cukup terasa hingga ke pusat kota Padang. "Pusat gempa berada di daratan. Gempa terasa pada 3 sampai 4 MMI di Kota Padang karena kedalaman dangkal," ujar dia.

Hingga kini belum ada laporan kerusakan, korban luka, ataupun korban jiwa akibat gempa ini. Sejumlah warga di Padang melaporkan merasakan adanya guncangan gempa di tengah kota. (umi)

• VIVAnews
GUNUNG MERAPI
Jumat, 3 Desember 2010 | 10:54 WIB
AFP
ilustrasi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Status Awas Gunung Merapi secara resmi diturunkan menjadi Siaga, demikian disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono.

"Hari ini, Jumat, pukul 09.00 WIB, status Gunung Merapi diturunkan dari Awas menjadi Siaga," kata Surono, Jumat (3/12/2010), dalam jumpa pers di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi, Jalan Kenarti, Yogyakarta.

Penurunan status tersebut berdasarkan pemantauan yang dilakukan terus-menerus terhadap instrumental, seperti menurunnya jumlah energi gempa vulkanik; gempa fasa menandakan penurunan fluida; penurunan jumlah guguran menuju kestabilan; penurunan amplitudo dan kejadian yang semula terus-menerus, saat ini tidak lagi menerus; terjadi penurunan kejadian awan panas; energi getaran vulkanik menurun secara tajam; spectrum tremor menunjukkan kestabilan dinamika fluida.

"Secara visual gunung masih tertutup kabut. Kalau cerah, masih ada asap dengan ketinggian 500 meter. Tadi pagi 700 meter. Belerang menurun, emisi gas SO2 200 kiloton sampai 300 kiloton. Sangat kecil," jelasnya.

Kendati telah diturunkan dari status Awas menjadi Siaga, Gunung Merapi masih berpotensi memuntahkan lahar pijar berupa erupsi awan panas mengarah ke selatan. Untuk itu, disarankan kepada masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari puncak Merapi.

"Diperkirakan, jika terjadi aliran awan panas, akan mengarah ke Kali Gendol, Kali Kuning, dan Kali Boyong. Potensi bahaya sekunder berupa lahar hujan dapat terjadi di semua alur yang berhulu di Gunung Merapi," jelasnya.(Willem Jonat)

tribunnews.com
Sumber :
Editor: Erlangga Djumena

Jumat, 3 Desember 2010 | 08:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang pergantian tahun, majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010.

Pemilik Grup Djarum, R Budi dan Michael Hartono, masih nomor satu terkaya di Indonesia dengan kekayaan sekitar 11 miliar dollar AS atau sekitar Rp 100,1 triliun (kurs Rp 9.200 per dollar AS).

Kekayaan orang-orang kaya Indonesia ini pun meningkat tajam dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu kekayaan pemilik Grup Djarum ini sekitar 8 miliar dollar AS.

Secara keseluruhan, kekayaan 40 orang terkaya Indonesia ini mencapai 71 miliar dollar AS atau naik 29 miliar dollar AS dibandingkan dengan tahun lalu yang 42 miliar dollar AS.

Naiknya kekayaan para taipan Indonesia ini disebabkan harga komoditas, seperti hasil tambang batubara dan minyak sawit, yang sedang membaik.

Ini terlihat dari masuknya salah seorang taipan baru ke dalam 40 orang terkaya Indonesia ini, yaitu pengusaha tambang batubara Kiki Barki. Pemilik PT Harum Energy Tbk ini menyodok ke urutan ke-11 orang terkaya Indonesia dengan total kekayaan 1,7 miliar dollar AS.

Berikut 40 orang terkaya versi Forbes:
1. R Budi & Michael Hartono 11 miliar dollar AS
2. Susilo Wonowidjojo 8 miliar dollar AS
3. Eka Tjipta Widjaja 6 miliar dollar AS
4. Martua Sitorus 3,2 miliar dollar AS
5. Anthoni Salim 3 miliar dollar AS
6. Sri Prakash Lohia 2,65 miliar dollar AS
7. Low Tuck Kwong 2,6 miliar dollar AS
8. Peter Sondakh 2,4 miliar dollar AS
9. Putra Sampoerna 2,3 miliar dollar AS
10. Aburizal Bakrie 2,1 miliar dollar AS
11. Kiki Barki 1,7 miliar dollar AS
12. Eddy William Katuari 1,65 miliar dollar AS
13. Edwin Soeryadjaya 1,6 miliar dollar AS
14. Boenjamin Setiawan 1,5 miliar dollar AS
15. Garibaldi Thohir 1,45 miliar dollar AS
16. Sukanto Tanoto 1,4 miliar dollar AS
17. Theodore Rachmat 1,35 miliar dollar AS
18. Chairul Tanjung 1,25 miliar dollar AS
19. Murdaya Poo 1,15 miliar dollar AS
20. Ciliandra Fangiono 1,1 miliar dollar AS
21. Benny Subianto 1,05 miliar dollar AS
22. Arifin dan Hilmi Panigoro 985 juta dollar AS
23. Sjamsul Nursalim 850 juta dollar AS
24. Agus Lasmono Suwikatmono 845 juta dollar AS
25. Kartini Muljadi 840 juta dollar AS
26. Tahir 805 juta dollar AS
27. Sandiaga Uno 795 juta dollar AS
28. Mochtar Riady 730 juta dollar AS
29. Ciputra 725 juta dollar AS
30. Hashim Djojohadikusumo 680 juta dollar AS
31. Harjo Sutanto 650 juta dollar AS
32. Trihatma Haliman 600 juta dollar AS
33. Hary Tanoesudibjo 595 juta dollar AS
34. Kusnan dan Rusdi Kirana 580 juta dollar AS
35. Wiwoho Basuki Tjokronegoro 575 juta dollar AS
36. Engki Wibowo dan Jenny Quantero 560 juta dollar AS
37. Husain Djojonegoro 545 juta dollar AS
38. Eka Tjandranegara 525 juta dollar AS
39. Sutanto Djuhar 490 juta dollar AS
40. Prajogo Pangestu 455 juta dollar AS

tribunnews.com
Sumber :
Penulis: Hasanuddin Aco | Editor: Erlangga Djumena

Selasa, 16 November 2010 | 07:53 WIB
KOMPAS/M Syaifullah
Kemah-kemah di Mina.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan wukuf di Arafah tahun ini yang berlangsung Senin ( 15/11/2010 ) menjadi dasar penentuan waktu berlangsungnya Shalat Idul Adha bagi sebagian umat Islam.

"Shalat Idul Adha selalu menjadikan wukuf di arafah sebagai standar itsbat. Karena wukuf berlangsung kemarin, otomatis Shalat Idul Adha diadakan keesokan harinya atau hari ini," kata Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Aidin Husaini, Selasa ( 16/11/2010 ) di Jakarta.

Menurut Aidin, sebagaimana Idul Fitri yang didahului dengan puasa Ramadhan, pelaksanaan Idul Adha digelar setelah puasa hari Arafah atau pelaksanaan wukuf di Arafah.

Selanjutnya, pada tiga hari berturut-turutnya setelah Idul Adha, yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah adalah hari-hari tasyriq dimana umat Islam dilarang berpuasa, kecuali bagi jamaah haji yang tidak sanggup membayar atau tidak mendapatkan hadyu/dam tamattu dan qiran di Tanah Suci.

Aidin menganjurkan kepada umat Islam untuk memperbanyak amal shalih dalam bentuk qurban, infaq, sedekah dan meninggikan asma Allah SWT dengan takbir, tahmid dan tahlil.

Sementara itu, DDII tidak melakukan pemotongan hewan kurban Jakarta. Sebab, sejak dulu, memang DDII tidak pernah mengadakannya di kantor, melainkan di daerah-daerah yang lebih membutuhkan, seperti wilayah yang terkena bencana alam dan rawan pangan. "DDII Pusat mengirimkan uang tunai ke daerah-daerah yang lebih membutuhkan. Nantinya uang itu akan dibelikan hewan kurban, untuk kemudian disembelih di sana," ujar salah satu pengurus DDII Cabang Jakarta, Nanang Nurkholis.

Selasa, 16 November 2010 | 08:18 WIB
ICHA RASTIKA
Sejumlah Umat Muslim Menjalankan Shalat Idul Adha di Halaman Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran, Jakarta Selatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian umat muslim merayakan Hari Raya Idul Adha 1431 pada hari ini, Selasa (16/11/2010). Mereka mengikuti salat Idul Adha di sejumlah tempat seperti di halaman Masjid Agung Al Azhar.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, halaman masjid Al Azhar tampak dipenuhi umat sebelum salat dimulai yakni pukul 07.00. Ribuan umat Islam yang salat di masjid Al Azhar tampak membentuk barisan salat dari halaman depan masjid hingga belakang masjid. Hingga sekitar pukul 08.30 salat untuk merayakan hari raya haji tersebut diakhiri dengan ceramah dari pemuka agama.

Seorang umat muslim yang menjalankan salat Idul Adha hari ini, Pondri (37) mengaku memilih menjalankan shalat Idul Adha hari ini karena mengikuti perhitungan wukuf. "Kalau perhitungan Nahdlatul Ulama (NU) kan perhitungan rukyah yah, jadi jatuhnya besok, kalau Muhammadiyah berdasarkan perhitungan tanggal Islam, kan di Arab sudah wukuf kemarin," katanya.

Memang tidak semua umat muslim merayakan Idul Adha 1431 pada hari ini. Sebagian lagi memilih merayakan hari raya haji tersebut pada besok (17/11/2010). Sebagian yang merayakan hari ini menilai bahwa Shalad Idul Adha seharusnya dilaksanakan setelah para jamaah haji wukuf di padang Arafah, Arab Saudi. Adapun para jamaan haji tersebut, telah melaksanakan wukuf kemarin.


Laporan wartawan KOMPAS.com Sandro Gatra
Selasa, 2 November 2010 | 06:40 WIB
SANDRO GATRA
Merapi menyemburkan awan panas Selasa (2/11/2010) pagi.

KLATEN, KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas atauwedhus gembel pada Selasa ( 2/11/2010 ) sekitar pukul 5.25. Sekitar dua jam sebelumnya, dari puncak gunung menyemburkan lava panas sekitar 30 menit.

Pantauan KOMPAS.com dari pos pengamatan Bale Rante, Dusun Gondang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, semburan besar keluar sebanyak dua kali. Berdasarkan laporan, awan panas berjalan ke arah timur.

"Rekan-rekan di sisi timur di Desa Deles, Tegal mulyo, Sidorejo harap waspada," ucap salah satu petugas pemantau melalui radio.

Antara awan panas pertama dengan kedua hanya berselang sekitar dua menit. Awan berwarna hitam pekan dan kekuning-kuningan mengepul lalu memudar tertiup angin ke arah timur.

Semburan awan panas itu sempat membuat panik warga di Desa Balerante. Warga berhamburan keluar rumah. Setelah tahu awan bertiup ke arah timur, warga kembali tenang.

Editor: yuli
AWAS PANAS MERAPI BERGULUNG-GULUNG
Senin, 1 November 2010 | 10:52 WIB
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel terlihat dari Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (31/10/2010). Saat keluar mulut gunung suhu awan panas bisa mencapai sekitar 300 - 1.100 derajat Celcius dan memiliki kecepatan luncur hingga 300 kilometer per jam.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Gunung Merapi di perbatasan wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali meletus sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (1/11/2010). Awan panas menyembur vertikal ke atas, sesaat kemudian bergulung-gulung turun ke arah lereng. Cuaca di puncak Merapi cerah sehingga letusan pagi ini terlihat jelas dari Kota Yogyakarta.

Hingga berita ini diturunkan, kepulan asap masih membubung tinggi dan terlihat menyebar ke arah timur dan selatan. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, daerah Kepuharjo dinyatakan rawan dan petugas yang berjaga di kawasan Kepuharjo dan Umbulharjo diminta turun.

Belum diketahui pasti semburan asap itu apakah mengandung material vulkanik atau hanya asap gas. Jika mengandung debu vulkanik maka wilayah yang rawan hujan abu berada di Kabupaten Boyolali dan sekitarnya.

Semburan kali ini tidak disertai dengan dentuman keras seperti yang terjadi pada 30 Oktober lalu, tetapi durasinya cukup panjang.

Tribunnews
Sumber :
Editor: Heru Margianto